This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 07 November 2013

Biarlah Yang Miskin Berkata, "Aku Kaya !"

Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.

Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin. Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, "Bagaimana perjalanan tadi?"

"Sungguh luar biasa, Pa," tukas si anak.

"Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?" tanya sang ayah.

"Iya, Pa," jawabnya.

"Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?" tanya ayahnya lagi.

Si anak menjawab, "Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki empat ekor. Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya. Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka. Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison. Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka."

Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan, "Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita."

Rabu, 06 November 2013

Ambilah waktu

Ambillah waktu untuk BERPIKIR,
Karena itulah sumber KEKUATAN.

Ambillah waktu untuk MEMBACA,
Karena itulah sumber HIKMAT.


Ambillah waktu untuk BERMAIN,
Karena itulah rahasia untuk tetap MUDA.

Ambillah waktu untuk BERDIAM,
Karena itulah kesempatan untuk MENCARI TUHAN.

Ambillah waktu untuk MENGASIHI dan DIKASIHI,
Karena itulah ANUGERAH TUHAN yang TERBESAR.

Ambillah waktu untuk TERTAWA,
Karena itulah MUSIK bagi jiwamu.

Ambillah waktu untuk BERSAHABAT,
Karena itulah jalan ke KEBAHAGIAAN.

Ambillah waktu untuk BERDOA,
Karena itulah KEKUATAN TERBESAR dipermukaan bumi ini.

Aku Tak Bisa Memegang Kartu Lagi

Ia pulang duduk seorang diri dengan suasana hening dan damai sedamai hatinya. Tadi ketika seorang hamba Tuhan berbicara dengan penuh kuasa Ilahi, hatinya dikuasai penyesalan yang sangat dalam teringat kehidupannya yang penuh dosa. Ia melihat bagaimana hari-harinya dilewati dengan berjudi, sampai tubuhnya payah dan tidak pernah sedikitpun terpikir akan anak dan istrinya.
Bila ia kalah, anaknya yang datang untuk meminta uang belanja selalu diumpatnya "Karena tadi aku kamu ganggu, maka aku jadi kalah!" Tak pernah diperhatikannya istri dan anaknya yang semakin kurus menahan derita batin dan jasmani. Bila kebetulan menang, uang yang didapatnya dibelanjakan berbagai barang kebutuhan keluarga, karena pikirnya dengan begitu keluarganya akan senang dan merasa terhibur. Ia berfikir seolah-olah dengan memborong barang-barang (baik yang dibutuhkan ataupun tidak) ia dapat mengurangi seluruh beban keluarganya.

Saat semua disadarinya, pintu hatinya telah terbuka. Ketika hamba Injil itu mengajak orang-orang untuk bertobat dan menerima Juruselamat, ia adalah salah seorang diantara mereka. "Mulai saat ini, segala dosa saudara telah dihapus oleh darah pengorbanan Kristus di kayu salib," berkata hamba Injil itu, "damai sejahteralah saudara sekarang, dan tinggalkan perbuatan dosa yang dahulu."

Pertobatan itu telah mengubah dirinya, ia bertekad untuk meninggalkan segala perbuatan dosa yang terdahulu. Tetapi setan tidak pernah tinggal diam, tak henti-hentinya teman-teman berjudinya datang ke rumah mengajak kembali mencari keuntungan yang tidak dihalalkan Tuhan. Bila ia berkata bahwa telah bertobat serta menerima Kristus, mereka tertawa terbahak-bahak dan berkata. "Kami ingin melihat berapa lama kau bisa bertahan sebagai orang Kristen!" Ia mulai gelisah, akankah ia dapat bertahan dalam imannya?

Tiba-tiba ia teringat bagaimana Kristus mencurahkan darahNya sebagai penebus dosa manusia, dosa dirinya, si pejudi. Maka dari dalam hatinya yang baru disucikan timbul suatu tekad. Tuhan, demi menunjukkan kasih setiaku padaMu, aku rela berkorban sekalipun dengan mencurahkahn darahku. Ia memanggil istrinya, "Ambilkan aku golok" katanya dengan tenang. Istrinya tidak berprasangka dan menuruti permintaan itu. Dipegangnya golok itu, kemudian tangannya yang lain diletakkan di atas meja. Golok diangkat dan istrinya memperhatikan perbuatannya dengan perasaan ngeri. Apakah yang hendak dilakukan suaminya itu?

Darah mengalir deras, telunjuk terkapar diatas meja dan terpisah dari tangannya. Dengan wajah pucat menahan sakit, ia memerintahkan istrinya mengambil pembalut. "Selesai sudah," gumamnya karena baru saja memotong jari telunjuknya. Keesokan harinya ketika teman-temannya datang, ia mengangkat tangannya yang sudah tak berjari tinggi-tinggi.

"Aku sudah tidak bisa memegang kartu lagi," katanya dengan tegas. Teman-temannya pergi setelah mendengar apa yang terjadi, dan mereka mengaku kalah karena iman mampu mengalahkan segala-galanya dan mampu memberi kesaksian.

Di kota kecil Jepara, hidup seorang kakek 80 tahun. Jalan dan gerak-geriknya masih gagah, bicaranya jujur dan tegas. Selama 40 tahun ia telah bersaksi dan tanpa didikan teologis telah mempertobatkan beratus-ratus orang di kota itu. Bila secara kebetulan kita bertemu dengan dia dan melirik ketangannya, akan melihat bahwa tangannya tidak berjari telunjuk....

Selalu ada

Mengapa harus marah,
kalau ruang "SABAR" masih tersedia?

Mengapa harus dendam,
kalau ruang "MAAF" masih kosong?

Taburlah sebanyak mungkin KEBAIKAN.,

Sebab, buahnya akan SANGAT MENDAMAIKAN.. ..


 _Selalu ada " HARAPAN " bagi mereka yang " BERDOA"
_Selalu ada " JALAN " bagi mereka yang " MEMINTA "

_Percayakanlah masa lalumu pada kemurahan Tuhan,
_Masa kini kepada kasih Tuhan,
_dan masa depan kepada pemeliharaan Tuhan.. .. GBU

Jangan Bersedih karena dia

Bila orang yang mecintaimu memutuskan untuk pergi meninggalkan dirimu dan engkau tau kepergiannya untuk orang lain..

BERSYUKURLAH...
karna Akan datang orang lain yang cintanya lebih besar dari dia yang dulu mencintaimu dan memutuskan pergi darimu..

IKLASKANLAH...
karna meski di hadapanmu dia sudah baik tapi belum tentu dia yang terbaik untukmu..

BERSABARLAH...
karna yang sempurna dari yang tersempurna akan di hadirkan untukmu yaitu orang yang yang memang ditakdirkan untukmu..

HENTIKAN...
Tangismu karna taukah ketika engkau menangisinya,,?dia sedang berada dipelukan orang yang ia pilih menjadi pendampingnya,dan sesungguhnya air matamu  jatuh sia sia bukan,,,?

SEMANGATLAH...
menantikan dia yang memang baik bukan hanya di hadapanmu tapi juga baik di hadapan Tuhan yang akan membangun puing-puing kehancuran hatimu dengan Cinta yang hanya kematian yang mampu memisakanmu dengannya.

Kesalahan Perceraian Pada Umumnya

Mengandalkan diri sendiri mengatasi masalah
Mengandalkan omongan orang sebagai patokan solusi
Mengandalkan pola pikir emosi berlebih
Mengandalkan Rasa sakit hati yang berlebih
Mengandakan Rasa benci yang sangat berlebih
Mengandalkan Sifat duniawi yang sangat berlebih
Mengandalkan Nafsu seksual yang berlebih
Mengandalkan rupa wajah yang membutakan berkat
Mengandalkan omongan keluarga dekat sebagai jawaban
Mengandalkan materi harta sebagai patokkan dan kekuatan
Mengandalkan tenaga fisikmu sebagai harapan

KEBAHAGIAAN


Jika KEKAYAAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya ADOLT MERCKLE, orang TERKAYA dari JERMAN, tidak akan menabrakkan badannya ke KERETA API...


Jika KETENARAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya MICHAEL JACKSON, penyanyi TERKENAL di USA, tidak akan meminum OBAT TIDUR hingga OVERDOSIS..
.

Jika KEKUASAAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya G. VARGAS, Presiden BRAZIL, tidak akan menembak JANTUNGNYA...

Jika KECANTIKAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya MARLIN MONROE, artis CANTIK dari USA, tidak akan meminum ALKOHOL dan OBAT DEPRESI hingga OVERDOSIS...


Jika KESEHATAN bisa membuat orang BAHAGIA, tentunya THIERRY COSTA, Dokter Terkenal dari PERANCIS,tdk akan membunuh dirinya akibat acara di TELEVISI.......


BAHAGIA tidaknya HIDUP seseorg itu, BUKAN ditentukan oleh seberapa KAYANYA, TENARNYA, CANTIKNYA, KUASANYA, SEHATNYA atau SESUKSES apapun hidupnya.


Yang BISA membuat seseorang itu BAHAGIA adalah DIRINYA SENDIRI........ mampukah ia MENSYUKURI semua yg sudah dimiliki nya dlm segala hal ???


Mengucap syukurlah dalam segala hal !


Tuhan Yesus Memberkati

Milikilah

Jadilah pribadi yang sejati yang selalu tampak:
Santai dalam Kesibukan.
Tersenyum dalam Kesedihan.
Tenang dibawah Tekanan.
Tabah dalam kesulitan.


Dan Milikilah:

IMAN seperti Abraham
MENYEMBAH seperti Habel

BEKERJA seperti Nehemia
MERATAP seperti Yeremia
TAAT seperti Ayub
MEMIMPIN seperti Musa
BERDOA seperti Daniel
BERANI seperti Daud
SETIA seperti Rut
TULUS seperti Ester
SALEH seperti Henokh
BERKEMENANGAN seperti Paulus
HIDUP seperti TUHAN YESUS !


Tuhan Yesus memberkatimu.
"AMIN"

Doa Siapakah Yang Lebih Berkuasa ?

Karena badai, sebuah kapal tenggelam di lautan luas. Yang selamat hanyalah dua laki-laki yang berhasil berenang ke sebuah pulau terpencil. Di sana mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat, kecuali berdoa. Namun untuk mengetahui doa siapa yang lebih manjur, mereka memutuskan membagi pulau tersebut menjadi dua bagian. Kemudian mereka pun berpisah untuk menempati daerah masing-masing.

Pertama mereka berdoa untuk makanan. Paginya, orang pertama mendapati sebuah pohon dengan buah-buahnya yang bergelantungan. Sementara orang yang kedua tidak menemukan apa-apa.

Seminggu berlalu.

Orang pertama merasa kesepian sehingga ia berdoa memohon seorang istri. Tanpa diduga, keesokan harinya ada kapal karam. Hanya seorang wanita yang berhasil selamat dan sampai ke bagian pulau yang ditempati orang pertama. Segera setelah itu, si orang pertama berdoa minta rumah, pakaian dan lebih banyak lagi makanan. Dan, ajaib! Segalanya terkabul dengan segera.

Ironisnya,tetap tidak terjadi apa-apa bagi orang kedua.

Akhirnya, orang pertama berdoa meminta sebuah kapal agar ia dan istrinya bisa meninggalkan pulau tersebut. Lagi, esok harinya ia menemukan sebuah kapal terdampar di bagian pulau yang ditempatinya. Buru-buru ia dan istrinya naik ke kapal hendak meninggalkan orang kedua. Ia merasa bahwa orang kedua tidak layak menerima berkat Allah karena tidak satu pun doanya dikabulkan Allah.

Ketika si orang pertama hendak meninggalkan pulau, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari surga:
"Mengapa kamu hendak meninggalkan temanmu sendirian di pulau?"

"Berkat ini hanya untukku," jawabnya. "Semua doanya tidak ada yang terkabul. Berarti ia memang tak pantas menerima apa-apa."

"Kamu salah," suara itu menjawab. "Ia telah berdoa untuk satu hal dan Aku hanya mengabulkan doanya. Jika bukan karena dia, kamu tidak akan menerima semua berkat ini."

"Katakan," serunya pada suara itu, "Apa yang ia doakan sehingga aku harus mempedulikannya."

"Ia memohon kepada-Ku agar semua doamu dikabulkan."

Bagi kamu yang pengen bercerai

Biar bagaimanapun dia suamimu
Mungkin dia tak berguna
Mungkin dia seperti sampah
Tapi tapi dia tetap suamimu

Adakah kau berbicara dengan suamimu
Adakah kau doakan suamimu
Adakah memberi semangat padanya
Sadarilah masalah hari ini dengannya adalah kerena cinta

Bagaimana kamu mengenal cinta
Ketika ada masalah malah lari dan sembunyi
Hari ini lari kesana
Esok lari kesini bukankah malah menambah banyak masalah

Sadarlah
Sudahkah kau berlutut berdoa untuknya
Keegoisan itu bukanlah cinta
Kelembutan itu baru kasih dan cinta

Hentikan omogan ibumu
Hentikan omongan teman ibumu
Perpisahan sekali
Adalah langkah pertama untuk berpisah lagi dan lagi

Hai wanita
Engkau rapuh
Tapi bukan berarti kamu diperdaya iblis
Ular itu memang pintar ngomong

Tapi aku berkata
Tetaplah setia meskipun esok adalah kehancuran
Tetapi dibalik kehancuran
Anak Tuhan akan dapat bahagia

Sukacita tumbuh dari benih dukacita dan masalah
Belajarlah cinta seperti Tuhan Yesus mencintai kamu
lakukan dan nikmati segala masalahmu
Sebab Ia lebih suka kau jadi wanita tak gampangan

Gampang kena provokator
Gampang dibisikan orang liar
Akhirnya malah bikin hancur hubunganmu
Sadarlah utusan iblis sudah ada disekitarmu

Tunduklah berdoa
Bisikan suami nasehat dan solusi
Jangan akhiri semua yang sudah dibina
kerena perpisahan adalah langkah disukai iblis

Manangkan perkaramu dengan iblis
Belajarlah dari ayub yang digoncang iblis
Hidupnya hancur semua hilang
Tapi ia tekun dan mendapatkan kembali kejayaannya.

Tuhan Yesus memberkatimu , amin

Bagi Para Suami kere dari istri

Belajarlah mengerti istri
Jangan tambah beban Istri
Jika nasipmu dompetmu lebih besar si istri
Belajarlah jangan banyak minta ini itu pada istri

Hasilmu rendah bukan jadi alasan
Kau perbudak istri
Hiduplah santai dan rajinlah dirumah
Perhatikan istri jangan cemburuan buta

Karir rendah memang masalah
Buat para mertua matre
Hubunganmu rusak mungkin kerena mertua
Yang bosan hidupmu seperti bos-bos preman sama istri

Istri baik mesti di servis
Servis kata-kata sampai sentuhan lembut
Belajarlah membelai tanpa motif loba-loba
Belajarlah jangan ngatur-ngatur istri

Kucing saja bosan dikandang
Jika kamu banyak aturan dan tuntutan
pada istri yang karirnya melanjak
Belajarlah jadi penolong istri dalam hal apapun

Hai suami-suami
Pagi ini belajar duduk dibawah lutut istri
Minta ampun dan belajarlah dari kesalahan
Jangan emosi dan main pukulan

Jika orang menasehatimu
Janganlah emosi kaya babi
Akhirnya seruduk sana sini
Dan tanganmu yang bermain

Jangan kaukacaukan rumah tanggamu suami-suami
Hanya kerena harga diri di injak mertua dan istri
Tapi belajarlah merendah
Sebab yang rendah akan jadi pantutan

Belajarlah jadi pelayan
kelak engkau akan semakin dicinta istri
Jangan banyak meminta
Tapi belajar memberi dalam segala hal

Tak bisa memberi akal
Berilah tenaga
Tak bisa beri tenaga
Berilah dengan uang apa adanya

Hai suami-suami
Yang kantongnya lebih sedikit dari punya istri
Camkanlah hal ini
Rubahlah sikapmu sebelum kau hancur kerena egomu

Istri adalah penolong
Tetapi suami adalah pelayan
Pelayan dan penolong
Adalah cinta sejati,

Berdoalah pada Tuhan Yesus suami-suami kere
Rendahkanlah dirimu
Percayalah kelak kamu akan ditinggikan
Baik dari istri dan mertuamu,

Tuhan Yesus memberkatimu, amin

8 MANFAAT MEROKOK

1. Membantu program Pemerintah dlm mengurangi jumlah penduduk Indonesia...

2. Ikut berperan aktif dalam menyibukkan petugas pemadam kebakaran...

3. Membantu suksesnya program KB, karena dpt Menyebabkan gangguan kehamilan & Janin...

4. Asapnya bisa mengusir nyamuk, sekaligus istri, anak dan teman-teman.. ..

5. Membantu meningkatkan produksi Obat Batuk..

6. Membantu silahturahmi dan bersahabat dgn dokter spesialis Jantung, paru-paru n kanker...

7. Menambah penghasilan tukang gali KUBUR...

8. Menambah penghasilan klinik, puskesmas dan rumah sakit..

JANGAN TAKUT MATI KARENA MEROKOK,
itu cuma masalah waktu dan takdir...

PELUKLAH ISTERI DISAAT DIA MENANGIS

Bila isterimu menangis dihadapanmu, tak peduli apapun sebabnya, peluklah dia, biarpun dia menolak, tetap peluklah dengan erat,

Menangis di atas meja selamanya tidak akan pernah terasa lebih nyaman dan damai selain menangis dalam pelukkanmu..!!

Bila isteri mengatakan tentang kesalahanmu, tolong jangan selalu mengatakan dia cerewet, itu semua karena ia peduli padamu..!!

Bila isteri sedang kesal dan mengabaikanmu, jangan ikut-ikutan tidak peduli, ini adalah tantangan bagi kalian, saatnya membuang gengsi..!!

Bila isteri tidak mau mendengarkan dan berbalik badan berjalan meninggalkanmu, kejarlah dia,

Bila kau sungguh mencintainya, apakah kau tega meninggalkannya sendirian..??

Bila isterimu berkata "kamu pergi saja" aku tidak mau memperdulikanmu'' jangan percaya begitu saja, mungkin itu hanya dibibir saja, sedang hatinya tidaklah demikian, sebenarnya itu adalah saat dimana dia paling membutuhkanmu..!!

Bila isterimu marah, suasana hatinya sedang tidak enak dan tidak mau makan, jangan bertanya mau makan apa, dia pasti berkata tidak mau semuanya.

Belikan makanan kesukaannya, tunggu suasana hatinya membaik dan berikan pada dia, jangan menggunakan ancaman bahwa kamu juga tidak mau makan..!!

Hargai isterimu, tidak perlu berpikir terlalu rumit, apa yang wanita mau selalu sederhana selamanya..!!

Terkadang, berkompromi bukanlah berarti mengaku kalah, itu adalah suatu sikap memahami..!!

Memaafkan bukan berarti lemah, melainkan sebuah kepedulian dan menghargai..

Janji Tuhan

Tuhan menjanjikan kekuatan
untuk tiap hari,

Kelegaan bagi yang letih dan
berbeban berat,

Terang bagi yang berjalan
dalam kegelapan,

Pertolongan dari atas pada
waktuNya,

Perhatian yang tidak
mengecewakan,

Dan kasih sayang yang tidak pernah padam.. .

KEKUATAN KATA-KATA

Sekelompok katak berjalan melewati hutan, dan dua di antaranya terperosok ke dalam sebuah sumur yang dalam. Katak yang lain berkumpul di sekitar sumur itu. Ketika mereka melihat betapa dalamnya sumur itu, mereka berkata pada kedua katak itu sebaiknya mereka mati saja.

Kedua katak itu tidak menghiraukan komentar kawan-kawannya itu dan berusaha melompat keluar dari sumur dengan segenap kekuatan mereka. Katak-katak yang lain berteriak agar mereka menyerah, sebaiknya mereka mati saja. Akhirnya salah satu katak mengikuti yang diteriakkan teman-temannya dan menyerah. Ia jatuh dan mati.

Katak yang lain terus meloncat sekuat ia bisa. Sekali lagi, kawan-kawannya berteriak agar katak itu menghentikan usahanya yang sia-sia dan mati saja. Tetapi katak itu berusaha makin kuat dan akhirnya berhasil keluar. Setelah berada di luar, katak-katak yang lain bertanya, “Kau dengarkah teriakan kami?” Katak itu menjelaskan pada kawan-kawannya bahwa ia tuli. Ia mengira bahwa kawan-kawannya itu menyemangati dia terus menerus.

Cerita ini mengajarkan kita dua hal:

Lidah kita memiliki kekuatan mati dan hidup. Kata-kata yang membangkitkan semangat pada seseorang yang sedang dalam kesulitan dapat mengangkat dia dan menolong dia melewati hari-harinya.

Kata-kata yang meruntuhkan semangat dapat membunuh orang itu. Hati-hatilah pada apa yang Anda ucapkan. Berbicaralah positif pada orang-orang yang Anda jumpai


Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
(Yakobus 3:9-10)

Selasa, 05 November 2013

Berserah

Jika ada hal yang membuat kita Angkat tangan,
Pastikan itu bukan karena kita " MENYERAH " pada dunia,
tapi karena kita " BERSERAH " pada Tuhan.. .. 

Doa Yang Dijawab

Ada seorang kakek yang sudah tua, tinggal di sebuah rumah di pinggiran desa. Kakek ini adalah seorang yang sangat saleh dan rajin beribadah kepada Tuhan. Si kakek dikenal di seluruh desa karena kebaikannya suka menolong orang dan taat beribadah.

Pada suatu hari turun hujan lebat di desa tersebut dan air dengan sangat cepatnya naik ke atas dan telah mencapai sebatas lutut. Orang-orang di desa tersebut telah diinstruksikan untuk mengungsi dan ramai-ramai mereka membawa barang-barangnya keluar dari rumah mereka masing-masing.

Si Kakek yang tinggal di pinggiran desa juga tidak luput dari situasi banjir tersebut dan menjadi cemas karenanya, tetapi sebagai orang yang beriman, dia berusaha berdoa memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan yang lebat tersebut agar seluruh orang di desa tersebut bisa diselamatkan.

Tak lama setelah dia berdoa, datanglah kepala desa hendak menjemputnya dengan kendaraan jipnya, tetapi si kakek menolak dengan halus dan dia berkata bahwa dia percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya dan segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Pergilah segera sang kepala desa dengan perasaan cemas, tetapi karena dia percaya bahwa dia memang orang yang saleh, tentunya Tuhan juga pasti akan menolongnya juga. Hujan turun semakin lebatnya dan telah mencapai ketinggian satu meter dan seluruh penduduk desa telah mengungsi ke luar dan si kakek pun sudah berjongkok di atas lemarinya, dengan perasaan yang semakin cemas akhirnya dia berdoa dengan lebih keras lagi memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Tak lama kemudian datanglah regu penyelamat dengan mengendarai perahu karet dan berteriak-teriak memanggil si kakek. Si kakek pun berteriak kepada regu penyelamat tersebut dan berkata bahwa dia telah berdoa kepada Tuhan dengan lebih bersungguh-sungguh dan Tuhan selama ini tidak pernah tidak mendengarkan doanya dan dia percaya bahwa kali inipun Tuhan pasti mendengarkan doanya.

Akhirnya perahu karet itupun pergi dengan perasaan yang sangat khawatir akan keselamatan si kakek, tetapi karena merekapun merasa bahwa sang kakek memang memiliki iman yang lebih tebal daripada mereka maka merekapun tidak berani memaksa lebih keras lagi. Sepeninggal regu penyelamat dengan perahu karet, hujan malah turun semakin lebatnya dan lebih lebat dari sebelumnya dan kali ini si kakek sudah berdiri di atas atap rumahnya dan berteriak-teriak dengan sangat kerasnya berdoa memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Dari atas terdengar deru helikopter dengan keras dengan lampu sorotnya dan tampak beberapa orang berteriak dari atas helikopter kepada sang kakek untuk segera menangkap tali yang dilemparkan ke bawah. Dan kali inipun sang kakek menolak dan berkata dengan yakinnya bahwa dia telah berdoa dengan sangat sungguh-sungguh dan kali ini Tuhan pasti akan menghentikan hujan tersebut dan menolong si kakek.

Dengan putus asa helikopter tersebut meninggalkan si kakek yang terus berteriak-teriak memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan lebat tersebut dan mereka berharap bahwa semoga doa kakek terkabul dan mereka juga tahu bahwa kakek adalah orang yang sangat beriman dan selalu menolong orang lain.

Akhir kata, hujan tidak juga berhenti dan menenggelamkan si kakek dan dia pun meninggal. Karena selama hidupnya kakek tersebut sangat beriman dan tidak pernah sekalipun berbuat yang tidak baik dihadapan Tuhan, maka si kakek diijinkan masuk ke dalam surga. Di surga, kakek bertemu dengan Tuhan dan lalu menyatakan kekecewaannya karena doanya yang terakhir tidak dikabulkan oleh-Nya.

Tuhan pun berfirman kepadanya, "Kakek yang baik, engkau adalah anak-Ku yang baik dan sepanjang hidupmu engkau selalu menuruti firman-Ku, dan Aku pun selalu mendengarkan doa-doamu dan mengabulkannya. Pada waktu engkau berdoa yang pertama kalinya, Aku telah mengirim kepala desa untuk menjemputmu dengan mobil jipnya tetapi engkau tolak, lalu doamu yang kedua, Aku mengirimkan regu penyelamat dengan perahu karetnya dan itupun kau tolak dan terakhir engkau berdoa kepadaKu, Aku mengirimkan sebuah helikopter untuk menjemputmu tetapi masih engkau tolak juga. Aku selalu mendengarkan doamu anakKu."

MENUAI CINTA

Sebuah cerita dari Tiongkok.
Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.

Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk di sana.

"Hutang mereka sudah jatuh tempo," kata sang tuan.

"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"

"Belikan sesuatu yang aku belum punyai," jawab sang tuan.

Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para penduduk kampung.

Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang. Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, "Belikan sesuatu yang belum aku miliki."
"Apa, ya?" tanya si bodoh dalam hati.
"Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?"

Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.

"Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya.

Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.

Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala.
"Benar-benar bodoh," omelnya.

Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka; pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu. Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya. Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta.

Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat; mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

"Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?" tanya sang tuan.

"Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih hutang kepada para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh.
"Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu. Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka. Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan.
Sekarang tuan menuai cinta mereka."

Teori fondasi rumah tangga 1+1=1

"Bagi yg sudah menikah / akan merencakan pernikahan "

 Mengapa ada banyak pernikahan yg gagal / tidak bahagia?
Tentu penyebabnya ada banyak faktor, salah satunya ialah : Fondasi dari rumah tangga yg mereka dirikan rapuh

Alasan yg paling umum orang menikah ialah krn telah cukup umur & suka sama suka

Alasan lain karena faktor 'kecelakaan', bisnis, tekanan ekonomi, tradisi, kebutuhan biologis, desakan orang tua, dll

Pernikahan bukanlah 1+1=2 melainkan 1+1=1

1+1 adalah hal impossible, kecuali pasangan ini brsedia masing² mngurangi ½ egonya mnjadi, ½ + ½ = 1

Setelah menikah, suami-istri harus mnghilangkan separuh dari watak individual masing², setiap pasangan harus memiliki prsiapan mental untuk dpt melakukan kompromi, saling MENGALAH & MEMAAFKAN.. Dgn demikian baru dpt mmbentuk sebuah mahligai rumah tangga yg SEMPURNA

Namun ada sekelompok golongan yg pernikahannya mngharuskan 1+0=1, maksudnya istri harus tunduk total pada suaminya tanpa mnghiraukan seluruh hak² kaum wanita

Sebaliknya ada laki² yg trpaksa tunduk pada istriya habis²an karena istri lbh mapan dalam hal pendidikan & ekonomi

Tentu saja kelompok 1+0=1 merupakan pernikahan yg tidak sehat

Pernikahan yg bahagia adalah penyatuan dua orang yg brsedia saling memaafkan & menerima apa adanya

Agar perkawinan anda tetap meluap dgn kasih, maka kalau anda SALAH, AKUILAH & MINTA MAAF & JIKA ANDA BENAR, TETAPLAH DIAM & MEMAAFKAN...
SELALU MNCINTAI DGN TULUS & SEPENUH HATI, ITULAH KUNCI UNTUK BAHAGIA!


Rahasia menjadi pasangan suami istri yg bahagia sesungguhnya tidak pernah dpt diajarkan, tetapi harus terus belajar & belajar...Yg paling mnyenangkan dalam suatu pernikahan adalah JATUH CINTA lg setiap hari kepada pasangan kita

And last but not least, jadikan TUHAN sebagai jurumudi dalam perahu rumah tangga, maka damai sejahtera & suka cita akan terus melimpah...

Tuhan Yesus memberkati keluargamu.. ..

Kebahagiaan memberi

Ada seorang anak berumur belasan tahun bernama
Clark yang pada suatu malam akan menonton sirkus
bersama ayahnya.
Ketika tiba di loket, Clark dan Ayahnya mengantri di belakang serombongan keluarga besar yang terdiri dari Bapak, Ibu dan 8 orang anaknya.
Keluarga tadi terlihat bahagia malam itu dapat menonton sirkus.

Dari pembicaraan yang terdengar oleh Clark dan Ayahnya, Clark tahu bahwa Bapak ke-8 anak tadi telah bekerja ekstra untuk dapat mengajak anak-anaknya menonton sirkus malam itu.
Namun,ketika sampai di loket dan hendak membayar, wajah
Bapak 8 anak tadi nampak pucat pasi. Ternyata uang 40 dollar yang telah dikumpulkannya dengan susah payah, tidak cukup untuk membayar tiket untuk 2 orang dewasa dan 8 anak yang total harganya 60 dollar.

Pasangan suami istri itu pun saling berbisik, bagaimana harus mengatakan kepada anak2 mereka bahwa malam itu mereka batal nonton sirkus karena uangnya kurang. Sementara anak2 nya tampak begitu gembira dan sudah tidak sabar untuk segera masuk ke sirkus.
Tiba2 Ayah Clark menyapa Bapak 8 anak tadi dan berkata:
“Maaf Pak, uang ini tadi jatuh dari saku Bapak”,
sambil menjulurkan lembaran 20 dollar dan mengedipkan sebelah matanya. Bapak 8 anak tadi takjub dengan apa yg dilakukan
Ayah Clark. Dengan mata berkaca-kaca, ia menerima uang tadi dan mengucapkan terima kasih kepada Ayah Clark, dan menyatakan betapa 20 dollar tadi sangat berarti bagi keluarganya.

Tiket seharga 60 dollar pun terbayar dan dengan riang gembira keluarga besar itu pun segera masuk ke dalam sirkus.

Setelah rombongan tadi masuk, Clark dan Ayahnya segera bergegas pulang. Ya, mereka batal nonton sirkus, karena uang Ayah Clark sudah diberikan kepada Bapak 8 anak tadi.

Malam itu, Clark merasa sangat bahagia. Ia tidak dapat menyaksikan sirkus, tapi telah menyaksikan dua orang Ayah hebat.

"Kebahagiaan tidak hanya diperoleh ketika menerima pemberian orang lain tapi juga pada saat kita mampu memberi."

Dia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada WaktuNya

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal angkatan darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawanya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Allah, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Allah dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan. Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan angkatan darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata.

Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Allah yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan diatas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Allah. Ia tahu bahwa Allah ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Allah yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru. Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya.

Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru. Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Allah mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan." Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah. Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Allah telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu....

Kata-kata Bijak

Kesulitanku hanya cara Tuhan untuk berkata:
" TIADA YANG MUSTAHIL BAGIKU"

Di dalam kelemahanku, Kuasa-Nya menjadi sempurna..

Karena itu segala perkara dapat ku tanggung di dalam DIA yang memberikan kekuatan padaku.. ..

---------------------------------------------------------------------
 Suatu hari nanti, kita hanya akan menjadi MEMORI bagi sebagian orang..
Sebab itu lakukanlah yang TERBAIK untuk memberikan memori yang TERINDAH.. .. !!

KEMATIAN itu adalah suatu kepastian,, maka Sediakanlah bekalmu sebelum hal itu terjadi.. ..
-----------------------------------------------------------------------------------------------------

 ►► Setiap masalah pasti punya solusi...
Jika tidak ada solusi, kemungkinan besar yang Anda hadapi bukanlah masalah... ◄◄
-----------------------------------------------------------------------------
Tuhan menyediakan sukacita di balik setiap duka.. ..
Dan jalan keluar untuk setiap pergumulan.. ..
Hancurnya hatimu takkan pernah diabaikan-Nya.. ..

Tetaplah percaya pada janji-janji_Nya ,, Karena DIA adalah Allah yg peduli.. .. † † †
-----------------------------------------------------------------------------------------------

 Ketika tangan kita tak dapat menjangkau
orang-orang yang dekat di
Hati kita.. .. .. maka
................... Peluklah mereka dengan
................... Doa-doa kita.. .. GBU
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Aku tahu Kasih TUHAN selalu menyembuhkan.. ..
IA dapat menyembuhkan luka batin si penderita dan mengampuni si penyebab luka.. 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Sebuah masalah memerlukan penyelesaian.
Jika tidak diselesaikan, maka namanya bukan masalah.
Dan masalah ada karena tentu ada jalan keluarnya,
Jika tidak punya jalan keluar, maka itu bukanlah masalah.

Dan makna dari sebuah MASALAH adalah untuk MENGUATKAN . .

KETAHUILAH...........!

Pengharapan akan berakhir,
ketika kamu berhenti untuk percaya.


Persahabatan akan berakhir,
ketika kamu berhenti berbagi.


Cinta akan berakhir,
ketika kamu berhenti peduli.

Kkehidupan akan berakhir,
ketika kamu berhenti bermimpi.


Semua akan berakhir
ketika kita berhenti.


Supaya tidak berakhir,
perjuangkanlah apa yang ada.


Sampai TUHAN berkata :
"waktunya pulang"

Cinta Kasih di Hati

Jaman dahulu kala di Rusia hidup pasangan suami-istri Simon dan Matrena.

Simon yang miskin ini adalah seorang pembuat sepatu. Meskipun hidupnya tidaklah berkecukupan, Simon adalah seorang yang mensyukuri hidupnya yang pas-pasan. Masih banyak orang lain yang hidup lebih miskin daripada Simon. Banyak orang-orang itu yang malah berhutang padanya.Kebanyakan berhutang ongkos pembuatan sepatu. Maklumlah, di Rusia sangat dingin sehingga kepemilikan sepatu dan mantel merupakan hal yang mutlak jika tidak mau mati kedinginan.

Suatu hari keluarga tersebut hendak membeli mantel baru karena mantel mereka sudah banyak yang berlubang-lubang. Uang simpanan mereka hanya 3 rubel (rubel = mata uang Rusia) padahal mantel baru yang paling murah harganya 5 rubel.

Maka Matrena meminta pada suaminya untuk menagih hutang orang-orang yang telah mereka buatkan sepatu. Maka Simon pun berangkat pergi menagih hutang. Tapi tak satupun yang membayar. Dengan sedih Simon pulang. Ia batal membeli mantel.

Dalam perjalanan pulang, Simon melewati gereja, dan saat itu ia melihat sesosok manusia yang sangat putih bersandar di dinding luar gereja. Orang itu tak berpakaian dan kelihatan sekali ia sangat kedinginan.

Simon ketakutan, "Siapakah dia? Setankah? Ah, daripada terlibat macam-macam lebih baik aku pulang saja". Simon bergegas mempercepat langkahnya sambil sesekali mengawasi belakangnya, ia takut kalau orang itu tiba-tiba mengejarnya.

Namun ketika semakin jauh, suara hatinya berkata, "HAI SIMON, TAK MALUKAH KAU? KAU PUNYA MANTEL MESKIPUN SUDAH BERLUBANG-LUBANG, SEDANGKAN ORANG ITU TELANJANG. PANTASKAH ORANG MENINGGALKAN SESAMANYA BEGITU SAJA?"

Simon ragu, tapi akhirnya toh ia balik lagi ke tempat orang itu bersandar. Ketika sudah dekat, dilihatnya orang itu ternyata pria yang wajahnya sungguh tampan. Kulitnya bersih seperti kulit bangsawan. Badannya terlihat lemas dan tidak berdaya, namun sorot matanya menyiratkan rasa terima kasih yang amat sangat ketika Simon memakaikan mantel luarnya kepada orang itu dan memapahnya berdiri. Ia tidak bisa menjawab sepatah kata pun atas pertanyaan-pertanyaan Simon, sehingga Simon memutuskan untuk membawanya pulang.

Sesampainya di rumah, Matrena marah sekali karena Simon tidak membawa mantel baru dan membawa seorang pria asing. "Simon, siapa ini? Mana mantel barunya? "

Simon mencoba menyabarkan Matrena, "Sabar, Matrena.... dengar dulu penjelasanku. Orang ini kutemukan di luar gereja, ia kedinginan, jadi kuajak sekalian pulang".

"Bohong!! Aku tak percaya....sudahlah, pokoknya aku tak mau dengar ceritamu! Sudah tahu kita ini miskin kok masih sok suci menolong orang segala!! Usir saja dia!!"

"Astaga, Matrena! Jangan berkata begitu, seharusnya kita bersyukur karena kita masih bisa makan dan punya pakaian, sedangkan orang ini telanjang dan kelaparan. Tidakkah di hatimu ada sedikit belas kasih?"

Matrena menatap wajah pria asing itu, mendadak ia merasa iba. Lalu disiapkannya makan malam sederhana berupa roti keras dan bir hangat. "Silakan makan, hanya sebeginilah makanan yang ada. Siapa namamu dan darimana asalmu? Bagaimana ceritanya kau bisa telanjang di luar gereja?"

Tiba-tiba wajah pria asing itu bercahaya. Mukanya berseri dan ia tersenyum untuk pertama kalinya. "Namaku Mikhail, asalku dari jauh. Sayang sekali banyak yang tak dapat kuceritakan. Kelak akan tiba saatnya aku boleh menceritakan semua yang kalian ingin ketahui tentang aku. Aku akan sangat berterima kasih kalau kalian mau menerimaku bekerja di sini."

"Ah, Mikhail, usaha sepatuku ini cuma usaha kecil. Aku takkan sanggup menggajimu", demikian Simon menjawab.

"Tak apa, Simon. Kalau kau belum sanggup menggajiku, aku tak keberatan kerja tanpa gaji asalkan aku mendapat makan dan tempat untuk tidur."

"Baiklah kalau kau memang mau begitu. Besok kau mulai bekerja".

Malamnya pasangan suami-istri itu tak dapat tidur. Mereka bertanya-tanya. "Simon tidakkah kita keliru menerima orang itu? Bagaimana jika Mikhail itu ternyata buronan?" Matrena bertanya dengan gelisah pada Simon.

Simon menjawab, "Sudahlah Matrena. Percayalah pada pengaturan Tuhan. Biarlah ia tinggal di sini.Tingkah lakunya cukup baik. Kalau ternyata ia berperilaku tidak baik, segera kuusir dia".

Esoknya Mikhail mulai bekerja membantu Simon membuat dan memperbaiki sepatu. Di bengkelnya, Simon mengajari Mikhail memintal benang dan membuat pola serta menjahit kulit untuk sepatu. Sungguh aneh, baru tiga hari belajar, Mikhail sudah bisa membuat sepatu lebih baik dan rapi daripada Simon.

Lama kelamaan bengkel sepatu Simon mulai terkenal karena sepatu buatan Mikhail yang bagus. Banyak pesanan mengalir dari desa-desa yang penduduknya kaya. Simon tidak lagi miskin. Keluarga itu sangat bersyukur karena mereka sadar, tanpa bantuan tangan terampil Mikhail, usaha mereka takkan semaju ini.

Namun mereka juga terus bertanya-tanya dalam hati, siapa sebenarnya Mikhail ini. Anehnya, selama Mikhail tinggal bersama mereka, baru sekali saja ia tersenyum, yaitu dulu saat Matrena memberi Mikhail makan. Namun meski tanpa senyum, muka Mikhail selalu berseri sehingga orang tak takut melihat wajahnya.

Suatu hari datanglah seorang kaya bersama pelayannya. Orang itu tinggi besar, galak dan terlihat kejam. "Hai Simon, Aku minta dibuatkan sepatu yang harus tahan setahun mengahadapi cuaca dingin. Kalau sepatu itu rusak sebelum setahun, kuseret kau ke muka hakim untuk dipenjarakan!! Ini, kubawakan kulit terbaik untuk bahan sepatu. Awas, hati-hati ini kulit yang sangat mahal!"

Di pojok ruangan, Mikhail yang sedari tadi duduk diam, tiba-tiba tersenyum. Mukanya bercahaya, persis seperti dulu ketika ia pertama kalinya tersenyum. Sebenarnya Simon enggan berurusan dengan orang ini. Ia baru saja hendak menolak pesanan itu ketika Mikhail memberi isyarat agar ia menerima pesanan itu.

Simon berkata, "Mikhail, kau sajalah yang mengerjakan sepatu itu. Aku sudah mulai tua. Mataku agak kurang awas untuk mengerjakan sepatu semahal ini. Hati-hati, ya. Aku tak mau salah satu atau malah kita berdua masuk penjara."

Ketika Mikhail selesai mengerjakan sepatu itu, bukan main terkejutnya Simon. "Astaga, Mikhail, kenapa kau buat sepatu anak-anak? Bukankah yang memesan itu orangnya tinggi besar? Celaka, kita bisa masuk penjara karena...."

Belum selesai Simon berkata, datang si pelayan orang kaya. "Majikanku sudah meninggal. Pesanan dibatalkan. Jika masih ada sisa kulit, istri majikanku minta dibuatkan sepatu anak-anak saja".

"Ini, sepatu anak-anak sudah kubuatkan. Silakan bayar ongkosnya pada Simon", Mikhail menyerahkan sepatu buatannya pada pelayan itu. Pelayan itu terkejut, tapi ia diam saja meskipun heran darimana Mikhail tahu tentang pesanan sepatu anak-anak itu.

Tahun demi tahun berlalu, Mikhail tetap tidak pernah tersenyum kecuali pada dua kali peristiwa tadi. Meskipun penasaran, Simon dan Matrena tak pernah berani menyinggung-nyinggung soal asal usul Mikhail karena takut ia akan meninggalkan mereka.

Suatu hari datanglah seorang ibu dengan dua orang anak kembar yang salah satu kakinya pincang! Ia minta dibuatkan sepatu untuk kedua anak itu. Simon heran sebab Mikhail tampak sangat gelisah. Mukanya muram, padahal biasanya tidak pernah begitu.

Saat mereka hendak pulang, Matrena bertanya pada ibu itu, "Mengapa salah satu dari si kembar ini kakinya pincang?"

Ibu itu menjelaskan, "Sebenarnya mereka bukan anak kandungku. Mereka kupungut ketika ibunya meninggal sewaktu melahirkan mereka. Padahal belum lama ayah mereka juga meninggal. Kasihan, semalaman ibu mereka yang sudah meninggal itu tergeletak dan menindih salah satu kaki anak ini Itu sebabnya ia pincang. Aku sendiri tak punya anak, jadi kurawat mereka seperti anakku sendiri."

"Tuhan Maha Baik, manusia dapat hidup tanpa ayah ibunya, tapi tentu saja manusia takkan dapat hidup tanpa Tuhannya", kata Matrena.

Mendengar itu, Mikhail kembali berseri-seri dan tersenyum untuk ketiga kalinya. Kali ini bukan wajahnya saja yang bercahaya, tapi seluruh tubuhnya. Sesudah tamu-tamu tersebut pulang, ia membungkuk di depan Simon dan Matrena sambil berkata, "Maafkan semua kesalahan yang pernah kuperbuat, apalagi telah membuat gelisah dengan tidak mau menceritakan asal usulku. Aku dihukum Tuhan, tapi hari ini Tuhan telah mengampuni aku. Sekarang aku mohon pamit."Simon dan Matrena tentu saja heran dan terkejut, "Nanti dulu Mikhail,tolong jelaskan pada kami siapakah sebenarnya kau ini?"

Mikhail menjawab sambil terus tersenyum, "Sebenarnya aku adalah adalah satu malaikat Tuhan. Bertahun-tahun yang lalu Tuhan menugaskan aku menjemput nyawa ibu kedua anak tadi. Aku sempat menolak perintah Tuhan itu tapi kuambil juga nyawa ibu mereka. Aku menganggap Tuhan kejam. Belum lama mereka ditinggal ayahnya, sekarang ibunya harus meninggalkan mereka juga. Dalam perjalanan ke surga, Tuhan mengirim badai yang menghempaskanku ke bumi. Jiwa ibu bayi menghadap Tuhan sendiri. Tuhan berkata padaku, : 'MIKHAIL, TURUNLAH KE BUMI DAN PELAJARI KETIGA KEBENARAN INI HINGGA KAU MENGERTI:PERTAMA, APAKAH YANG HIDUP DALAM HATI MANUSIA?KEDUA, APA YANG TAK DIIJINKAN PADA MANUSIA?KETIGA, APA YANG PALING DIPERLUKAN MANUSIA?'

"Aku jatuh di halaman gereja, kedinginan dan kelaparan. Simon menemukan dan membawaku pulang. Waktu Matrena marah-marah dan hendak mengusir aku, kulihat maut dibelakangnya. Seandainya ia jadi mengusirku, ia pasti mati malam itu. Tapi Simon berkata, "Tidakkah di hatimu ada sedikit belas kasih?" Matrena jatuh iba dan memberi aku makan. Saat itulah aku tahu kebenaran pertama:"YANG HIDUP DALAM HATI MANUSIA ADALAH BELAS KASIH"

"Kemudian ada orang kaya yang memesan sepatu yang tahan satu tahun sambil marah-marah. Aku melihat maut di belakangnya. Ia tidak tahu ajalnya sudah dekat. Aku tersenyum untuk kedua kalinya. Saat itulah aku tahu kebenaran kedua:"MANUSIA TIDAK DIIJINKAN MENGETAHUI MASA DEPANNYA. MASA DEPAN MANUSIA ADA DI TANGAN TUHAN"

"Hari ini datang ibu angkat bersama kedua anak kembar tadi. Ibu kandung si kembar itulah yang diperintahkan Tuhan untuk kucabut nyawanya. Dan aku melihat si kembar dirawat dengan baik oleh ibu lain. Aku tersenyum untuk ketiga kalinya dan kali ini tubuhku bercahaya. Aku tahu kebenaran yang ketiga:"MANUSIA DAPAT HIDUP TANPA AYAH DAN IBUNYA TAPI MANUSIA TIDAK AKAN DAPAT HIDUP TANPA TUHANNYA."

Simon, Matrena, terima kasih atas kebaikan kalian berdua. Aku telah mengetahui ketiga kebenaran itu, Tuhan telah mengampuniku. Semoga kasih Tuhan senantiasa menyertai kalian sepanjang hidup."

Mikhail kembali ke surga.

Kisah Anak Penyemir Sepatu

Adalah seorang Bapak yang berprofesi sebagai pengusaha. Setiap hari Bapak ini harus menyeberang sungai dengan sebuah kapal kecil untuk menuju ke kantornya. Sebelum pergi, biasanya ia mampir di sebuah kedai yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan itu untuk minum kopi. Di sekitar kedai itu ada beberapa anak kecil yang menawarkan jasa semir sepatu kepada pria-pria yang sedang duduk menikmati hangatnya kopi pagi.

Bapak inipun memanggil seorang anak kecil untuk menyemir sepatunya, "Nak, mari datang kemari. Tolong semirkan sepatu Bapak ya?"

Anak kecil itupun datang menghampiri Bapak ini dan dengan penuh semangat mulai menyemir sepatunya. Dari mata anak itu terpancar betapa senangnya ia melakukan pekerjaan itu untuk Bapak ini. Setelah selesai, sejumlah uangpun diberikan kepadanya, dan anak itu mengucapkan terima kasih.

Keesokan harinya, ketika Bapak ini baru saja turun dari kapal kecil yang ditumpanginya, dari kejauhan anak itu segera berlari mendapatkan Bapak ini. Dengan senang hati ia membantu membawa tas Bapak ini sampai ke kedai kopi. Sementara Bapak ini menikmati hangatnya kopi pagi, anak kecil itu menyemir sepatunya sampai mengkilap. Seperti biasanya, setelah anak itu selesai menyemir sepatu, Bapak ini kemudian memberikan sejumlah uang kepadanya.

Kejadian ini terus saja berulang sampai suatu pagi terjadi suatu hal yang tidak seperti biasanya. Pagi itu, ketika anak kecil ini melihat sang Bapak turun dari kapal, dengan sekuat tenaganya ia berlari mendapatkannya dan membawa tasnya sampai ke kedai kopi. Ia membuka sepatu Bapak ini dengan tangannya sendiri dan kemudian menyemir sepatunya sampai mengkilap. Dari sorot matanya yang polos, ia melakukannya dengan penuh antusias. Setelah selesai, Bapak ini kemudian mengeluarkan sejumlah uang dari kantongnya untuk memberikannya kepada anak itu. Tapi reaksinya sungguh berbeda. Anak itu menolak pemberian Bapak ini.

Bapak ini kaget. ‘Apa yang terjadi? Apa ia tidak membutuhkan uang?' tanya Bapak itu dalam hatinya. Kemudian dengan lembut Bapak ini bertanya sambil menatap wajah anak itu, "Nak, kenapa kamu tidak mau mengambil uang ini? Apakah kamu tidak membutuhkannya?"

Dengan mata berkaca-kaca anak kecil tersebut menjawab, "Pak, saya ini anak yatim piatu. Saya hidup di jalanan. Kedua orang tua saya sudah lama meninggal. Saya belum pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua. Tetapi ketika kita pertama berjumpa dan Bapak memanggil saya dengan sebutan, ‘Nak, mari datang kemari', sewaktu Bapak memanggil saya ‘Nak', saya merasa seperti anak Bapak. Saya merasa memiliki ayah lagi. Oleh sebab itu saya tidak mau lagi mengambil uang yang Bapak berikan kepada saya. Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya buat bagi Bapak. Semuanya saya mau lakukan untuk menyenangkan hati Bapak."

Kemudian sambil menangis, sambil memegang bahu anak itu dan memandang wajahnya, Bapak itu bertanya, "Nak, maukah mulai saat ini juga kamu tinggal bersama saya dan menjadi anak saya?" Sambil memeluk erat Bapak itu anak ini menjawab, "Ya, Pak. Saya mau!"

AKU MENEMUKAN YESUS DI SANA

Air mata dokter bedah itu membanjiri pipinya.
Ia mencatat penemuannya setelah membuka dan memeriksa jantung Alexa seorang anak kecil...
"Kerusakan parah pada aorta dan urat darah ke paru-paru, regenerasi otot secara menyeluruh. Tak mungkin di transplantasi atau di sembuhkan. Kemungkinan kematian dalam satu tahun."

Sebelum di operasi dengan yakin bocah itu berkata,
"Bila dokter membuka jantungku, dokter akan menemukan TUHAN YESUS di sana, Alkitab menjelaskan bahwa IA tinggal di sana."

Kini dengan sedih dokter ini berdoa, "TUHAN, mengapa ENGKAU membuatnya menderita dan mati muda?"

Jauh di lubuk hatinya, serasa ia mendengar jawaban, "AnakKu, domba kecil ini milikKU, ia tidak akan merasa sakit lagi, AKU menjemputnya pulang agar ia tinggal bersamaKU selamanya."

Ketika bocah itu tersadar dari operasinya, ia berbisik,
"Apakah dokter membuka jantungku? Apa yang dokter temukan di sana?"
"Ya" jawab dokter itu dengan pasti, "aku menemukan TUHAN YESUS di sana."
----------------------------------------------------------------------
TUHAN tinggal di hati setiap orang yang mengasihiNYA.
IA menghibur dan menguatkan kita, IA juga menentukan kapan kita pulang bersamaNYA.
Lewat sakit atau tidak, IA pasti akan menjemput kita agar diam bersamaNYA selamanya.. .. GBU

KASIH itu SEMPURNA!!!

KASIH selalu MEMBUKA jalan pada saat jalan buntu.. ..
KASIH TIDAK TAKUT kepada keadaan atau siapapun.. ..
KASIH membangun JEMBATAN PERSAHABATAN dengan sesama, bukan membangun tembok permusuhan.. ..
KASIH TIDAK akan MENYERAH dalam situasi dan keadaan apapun
KASIH selalu penuh BERPENGERTIAN.. ..
KASIH seirama dengan PENGHARAPAN dan mengkokohkannya.. ..
KASIH selalu MEMBUAHKAN KEBAIKAN,PENGHIIBURAN, DAMAI SEJAHTERA, KETENTRAMAN.. ..

1 Petrus 4:8
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa..


Inti Semua Kebijaksanaan

Suatu ketika, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan.

Raja itu, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka, "Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu."

Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid.

"Itu masih terlalu banyak," kata sang raja. "Saya telah berusia tujuh puluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling dasariah.

Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan di dunia ini ke dalam hanya satu buku. Tapi pada waktu itu raja berbaring di tempat tidur kematiannya. Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataan,
"Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah cinta."

Cinta Tulus Seorang Anak Kecil

Suatu pagi yang sunyi, di suatu desa kecil di Korea, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng.
Itu adalah rumah yatim piatu dimana banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang.

Tiba-tiba kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh diatas rumah yatim piatu itu. Atapnya hancur oleh ledakan, dan kepingan-kepingan seng mental keseluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka. Ada seorang gadis kecil terluka dibagian kaki oleh kepingan tersebut, dan kakinya hampir putus. Ia terbaring diatas puing-puing ketika ditemukan. Pertolongan pertama segera dilakukan kepada anak-anak yatim piatu itu dan seseorang segera dikirim ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan.

Ketika para dokter dan perawat tiba, mereka mulai memeriksa anak-anak yang terluka. Ketika dokter melihat gadis kecil itu, ia menyadari bahwa pertolongan yang paling dibutuhkan oleh gadis kecil itu secepatnya adalah darah. Ia segera melihat arsip yatim piatu untuk mengetahui apakah ada anak yang memiliki golongan darah yang sama.

Perawat yang bisa berbicara bahasa Korea mulai memanggil nama-nama anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis kecil itu. Beberapa menit kemudian, setelah terkumpul anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama, dokter berbicara kepada kelompok anak-anak itu dan perawat menerjemahkan, “Apakah ada diantara kalian yang bersedia memberikan darahnya untuk gadis kecil ini?”

Anak-anak itu tampak ketakutan, tetapi tidak ada yang berbicara. Sekali lagi dokter itu memohon, “Tolong, apakah ada diantara kalian yang bersedia memberikan darahnya untuk teman kalian? Karena jika tidak Ia akan meninggal!”

Akhirnya ada seorang bocah laki-laki di belakang mengangkat tangannya dan perawat segera membaringkannya di ranjang untuk mempersiapkan proses transfusi darah.

Ketika perawat mengangkat lengan bocah untuk membersihkannya, bocah itu mulai gelisah.

“Tenang saja, “ kata perawat itu. “Tidak akan sakit kok.”

Lalu dokter mulai memasukkan jarum, ia mulai menangis.

“Apakah sakit?” tanya dokter itu.

Tetapi bocah itu malah menangis lebih kencang.
“Aku telah menyakiti bocah ini!” kata dokter itu didalam hati dan mencoba meringankan sakit bocah itu dengan menenangkannya, tetapi tidak ada gunanya.

Setelah beberapa lama, proses transfusi telah selesai dan dokter itu minta perawat untuk bertanya kepada bocah itu.
“Apakah sakit?”

Bocah itu menjawab, “Tidak, tidak sakit.”

Lalu kenapa kamu menangis?” tanya dokter itu.

“Karena aku sangat takut untuk meninggal ,” jawab bocah itu.

Dokter itu tercengang, “Kenapa kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal?”

Dengan air mata dipipinya, bocah itu menjawab,
“Karena aku kira untuk menyelamatkan dia, aku harus menyerahkan seluruh darahku…”

Dokter itu tidak bisa berkata apa-apa, kemudian dia bertanya lagi, “Lalu jika kamu pikir kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia untuk memberikan darahmu?”

Sambil terisak ia berkata. “Karena dia adalah sahabatku, dan aku mengasihinya….”

Anak itu tahu bahwa karena kasihnya ia harus berkorban, namun ia tetap rela mati demi menyelamatkan seorang sahabatnya.

Harga Mujizat

Sally baru berumur 8 thn ketika dia mendengar ayah dan ibunya berbicara tentang kakaknya Georgi. Kakaknya sakit dan mereka telah melakukan semuanya untuk menyelamatkan nyawanya. Hanya pengobatan yang sangat mahal yang dapat menolongnya sekarang tapi itu tidak mungkin karena kesulitan keuangan keluarga tersebut.

Sally mendengar ayahnya berkata, hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya sekarang. Sally masuk ke kamarnya dan mengambil celengan yang disimpannya, menjatuhkannya ke lantai dan menghitungnya dengan hati-hati. 3 kali dihitungnya hingga benar-benar yakin tidak salah hitung.

Dia memasukkan uang koin tsb kedalam saku sweaternya dan menyelinap meninggalkan rumahnya untuk menuju ke sebuah toko obat. Dengan penuh kesabaran, ditunggunya si apoteker yang tengah sibuk berbicara dengan seorang pria. Si apoteker tidak melihatnya karena dia begitu kecil. Hal itu membuat Sally bosan dan dia menghentak-hentakan kakinya ke lantai untuk membuat kebisingan. Si apoteker melongokkan kepalanya tapi juga tidak melihat si Sally kecil.

Akhirnya dia keluar dan menemui Sally. "Apa yang kau mau?" tanya si apoteker dengan keras. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya."

"Baik, saya ingin berbicara ttg kakak saya," Sally menjawab dengan nada yang sama, "Dia sakit, dan saya ingin membeli suatu mujizat."

"Maaf, apa yang kamu katakan ?" kata si apoteker.

"Ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya, nah sekarang berapa harga mujizat itu ?"

"Kami tidak menjual mujizat disini, anak kecil. Saya tidak dapat menolongmu."

"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya jadi katakan saja berapa harganya," kata Sally dengan lantang.

Seorang pria dengan berpakaian rapi duduk jongkok dihadapannya dan bertanya ...... "Mujizat jenis apa yang dibutuhkan saudaramu?"

"Saya tidak tahu," jawab Sally. Airmata mulai mengalir dipipinya "Yang saya tahu, dia benar-benar sakit dan ibu saya mengatakan kalau dia harus dioperasi. Tapi keluarga saya tidak dapat membayarnya.......jadi saya mengambil tabungan saya.

"Berapa banyak yang kau punya?" tanya pria itu.

"Satu dollar 11 sen," jawabnya dengan bangga. "Dan inilah semua uang yang saya punyai didunia ini."

"Wah, suatu diluar logika," senyum pria tadi, Satu dollar 11 sen....harga yang tepat untuk mujizat yang menyelamatkan kakaknya. Dia mengambil uang itu dan tangan yang satunya membimbing tangan anak kecil itu sambil berkata : "Bawa aku ketempat kamu tinggal, aku ingin bertemu dengan kakak dan orangtuamu".

Pria berpakaian rapi itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang spesialis bedah. Dia membantu penyembuhan kakak Sally, si Georgi itu. Operasi berjalan sempurna tanpa bayaran dan tidak berlangsung lama sampai akhirnya Georgi kecil pulang kerumah dan sudah sembuh. Ayah dan ibunya sangat bahagia untuk peristiwa ini, "Operasi itu......sebuah keajaiban......Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan dan kita tidak membayarnya sedikitpun...." kata sang ibu.

Sally tersenyum sendiri......Dia tahu persis berapa harga mujizat untuk kesembuhan kakaknya.... satu dollar 11 sen dan tentu saja ditambah dengan IMAN dari si Sally kecil, seperti firman Tuhan, iman sebesar biji sesawipun akan diperhitungkan.

Seorang Pembajak dari Rumah Doa (Kisah Iman)

Pada usia 27, wanita muda itu sedang menghadapi masa penjaranya yang keempat di Uni Soviet, tetapi agaknya penjara hanya memberi pengaruh sedikit tetapi malahan meningkatkan cintanya terhadap firman Allah dan kepentingannya terhadap imannya.

“Di penjara, hal yang paling sukar adalah untuk hidup tanpa Alkitab.”

Aida berdiri di sudut menyerahkan kartu-kartu kecil dengan puisi – puisi di dalamnya. Pada tiap kartu terdapat puisi yang telah ia tulis sendiri. Tiap puisi menyatakan kasih dan sukacita yang ia peroleh dari pengenalan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Beberapa mengambilnya karena mereka tertarik dengan apa yang mungkin sedang ia bagikan, beberapa karena ia begitu cantik, tetapi kebanyakan mungkin mengambil kartu-kartunya karena sukacita dan kasih yang tampak di dalam senyumnya saat ia menatap ke dalam mata setiap orang dan memberikan kepada mereka sebuah kartu.

Karena ini ia ditahan dan dibawa ke pengadilan. Di hadapan pengadilan dengan berani Aida bersaksi, “Masyarakat yang sedang dibangun oleh kalian, para komunis, tidak pernah dapat menjadi adil karena kalian sendiri tidak adil.”

Ia dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

Ketika ia dilepaskan, ia langsung kembali kepada pekerjaannya untuk gereja bawah tanah. Karena kecantikannya, kemauan kerasnya, dan keberaniannya, ia disebut “pembajak dari rumah doa” oleh koran komunis Izvestia.

Salah satu tulisan berani yang ia tulis adalah, “Kalian, para atheis, dapat mengadakan pertemuan bersama setiap saat dan melakukan apa pun yang kalian inginkan — berbicara, membaca, bernyanyi. Jika demikan, mengapa kami tidak dapat saling mengunjungi? Hukum apa yang melarang hal ini? Mengapakah kami tidak boleh berdoa atau membaca Alkitab kapan pun kami ingin? Kami diizinkan untuk berbicara mengenai Allah hanya di gereja. Kalian pasti tidak akan setuju jika kalian diizinkan untuk berbicara mengenai teater hanya di teater atau mengenai buku-buku hanya di perpustakaan. Dengan cara yang sama, kami tidak dapat diam mengenai apa yang merupakan seluruh arti dari hidup kami — mengenai Kristus.”

Sekali lagi ia dijatuhi hukuman empat tahun penjara, tetapi ia tidak bergeming.

Satu kali, sebuah Injil Markus diselundupkan kepadanya. Ketika para penjaga mengetahui bahwa aku memiliki sebuah Injil, mereka menjadi khawatir dan menggeledah seluruhnya. Pada pencarian kedua, mereka menemukannya. “Aku dihukum karena ini dan harus menghabiskan waktu sepuluh hari dan sepuluh malam di dalam tahanan sel yang dingin dan terasing. Tetapi dua minggu kemudian aku diberikan seluruh Perjanjian Baru yang dapat aku simpan nyaris hingga hari pembebasanku.”

“Penjara sering kali digeledah, tetapi setiap kali Tuhan membantu aku. Aku tahu lebih dahulu mengenai penggeledahan sehingga aku dapat menyimpan buku berharga itu. Banyak tahanan lain yang menolongku menyembunyikan buku itu, walaupun mereka bukan orang Kristen.”

Para penjaga melakukan banyak hal untuk berusaha membuatnya kehilangan keberanian dan membuatnya menyangkal imannya, namun beberapa dari tindakan tersebut justru memberikan efek yang sebaliknya. “Satu kali seorang penjaga menunjukkan kepadaku bungkusan makanan. Ia mengatakan kepadaku bahwa isinya coklat dan berbagai hal lezat lainnya. Bungkusan itu tidak diberikan kepadaku [karena aku tidak mau menyangkal imanku], tetapi dengan menunjukkan bungkusan itu aku malah mendapatkan dorongan kekuatan karena mengetahui bahwa sahabat-sahabatku peduli akan diriku. Kenyataan tersebut jauh lebih berarti daripada makanannya. Pada kesempatan lain, aku diberitahukan bahwa sepuluh paket telah tiba untukku dari Norwegia, tetapi paket ini pun tidak diberikan kepadaku. Kami sangat bersukacita karena mengalami persekutuan roh yang nyata dengan sesama orang Kristen di bagian-bagian dunia yang berbeda. Hal ini memberikan kepada kami harapan di dalam penjara. Aku ingin mengirimkan sebuah ungkapan kasih dari kami semua kepada mereka yang telah peduli terhadap kami dan berdoa bagi kami.”

Ketika ia dilepaskan dari masa penjaranya yang keempat, Aida telah berubah secara drastis. Kecantikan bagai bintang film yang ia miliki pada masa mudanya bukan saja lenyap, tetapi pada usianya yang baru tiga puluh tahun ia tampak seperti berusia lebih dari lima puluh. Ia kurus kering dan lusuh oleh tahun-tahun yang dihabiskannya di dalam penjara. Jika Anda melihatnya, Anda tidak akan pernah mengenalinya sebagai wanita yang sama, kecuali untuk satu hal: senyumannya.

Senyumannya masih mencerminkan kasih dan sukacita karena pengenalan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Mengenai masa penjaranya yang terakhir dan paling sukar, Aida menulis, “Aku semakin memahami ayat berikut, `Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.` (Matius 11:30) Yesus sendiri mengatakan kata-kata ini dan selama tiga tahun di dalam penjara itu aku menjadi mengerti betapa nyata dan benar kata-kata tersebut.”

Pada tahun 1991, sekitar 20 tahun setelah masa penjaranya yang keempat dan terakhir, Uni Soviet pecah karena kejatuhan Komunisme. Penganiayaan kaum Kristen oleh pemerintah pun berhenti, setidaknya untuk satu periode. Iman dan perjuangan dari Aida dan banyak lainnya di bawah tanah tidaklah sia-sia.

Pada tahun 1992, kurir-kurir dari The Voice of the Martyrs mendapati Aida — sakit, pucat, dan kurus — hidup di apartemen yang terawat baik di gedung tua yang nyaris roboh di St. Petersburg. Aida merupakan pulau yang bersih dan teratur di tengah-tengah kekacauan; itu merupakan gambaran makna hati dan rohnya. Jelas tampak bahwa ia tidak menyimpan kegetiran kepada penyiksa-penyiksa terdahulunya, hanya pengampunan. Ia terkejut mengenai perhatian yang telah ditarik oleh ceritanya dari seluruh dunia, tetapi ia amat bersyukur atasnya. Ia mengatakan, “Aku hanya mungkin bertahan karena banyak doa-doa dari seluruh dunia. Jika tidak aku tidak akan bertahan.”

“Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan mereka yang diperlakukan sewenang-wenang; karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.” (Ibrani 13:3)

Senin, 04 November 2013

Bagian Terpenting Dari Tubuhmu

Ibuku selalu bertanya padaku, apa bagian tubuh yang paling penting.

Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Tapi, ternyata itu bukan jawabannya.

"Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakan lagi nanti."

Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya. "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita."

Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta."

Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, Anakku."

Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.

Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"

Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar "hidup".

Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus mendapat pelajaran yang sangat penting." Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."

Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?"

Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya."

Orang akan melupakan apa yang kamu katakan.
Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan.
Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.

Mintalah, Maka Allah Akan Memberi

Saya minta kekuatan
DIA beri aku kesulitan supaya aku menjadi kuat

Saya minta kebiasaan bijaksana
DIA beri aku masalah supaya aku memecahkannya dengan bijaksana

Saya minta kekayaan
DIA beri aku kekuatan otot dan otak supaya aku berkarya

Saya minta keberanian
DIA beri aku bahaya supaya aku mampu mengatasinya

Saya minta kasih sayang
DIA beri aku anak yang bermasalah supaya aku dapat membantunya

Saya minta kesenangan
DIA beri aku beberapa peluang supaya aku bisa memilih jenis kesenangan

Saya tidak memperoleh apapun yang saya mau,
Tetapi saya menerima segala-galanya yg saya butuhkan

Minggu, 03 November 2013

Kisah Sarang Burung

Seorang pria berdiri di sisi jalan dengan sebuah kandang burung yang sangat besar. Seorang anak lelaki muda memperhatikan bahwa kandang tersebut penuh dengan banyak burung yang berbagai jenis. "Darimana Anda mendapatkan semua burung itu?" tanyanya.
"Oh, dari semua tempat," pria itu menjawab. "Saya pikat mereka dengan remah-remah, berpura-pura saya adalah teman mereka lalu ketika mereka mendekat, saya jaring mereka dan masukkan mereka ke dalam kandang saya."
"Dan apa yang akan Anda lakukan dengan mereka sekarang?"

Pria itu menyeringai, "Saya akan menjorokkan mereka dengan stik-stik, dan membuat mereka sangat marah hingga mereka bertengkar dan saling membunuh satu sama lain. Semua yang bertahan, saya akan bunuh. Tak ada yang akan selamat."
Anak laki-laki itu melihat terus-menerus kepada sang pria. Apa yang membuat dia menjadi seperti itu? Ia melihat kepada dua bola mata yang kejam dan tajam. Lalu ia melihat kepada burung-burung di kandang, tanpa pertahanan, tanpa harapan.

"Bisakah saya membeli burung-burung tersebut?" anak pria itu bertanya.
Pria tersebut seperti menyembunyikan sebuah senyuman, meyakini bahwa ia bisa bermain bagus jika ia mempermainkan kartunya dengan baik. "Baiklah," ia menjawab agak ragu, "Kandang ini sendiri sudah cukup mahal, dan saya sudah menghabiskan banyak waktu mengkoleksi burung-burung itu, saya mengatakan kepada kamu apa yang akan saya lakukan, saya akan memberikan kepada Anda kapling tempat kandangnya, burung-burungnya, kandangnya, dan semuanya untuk sepuluh pound dan jaket yang sedang kamu kenakan."
Anak lelaki itu terdiam sejenak, sepuluh pound sudah semua yang ia miliki, dan jaketnya itu masih baru dan sangat spesial, kenyataannya itu adalah miliknya yang paling berharga. Dengan lambat, ia mengeluarkan sepuluh pound dan mengulurkannya, lalu dengan lebih lambat lagi ia mencopot jaketnya, melihatnya sebentar lalu mengulurkan jaket itu juga.
Lalu ia membuka pintu dan membiarkan burung-burung itu bebas.

--------------------------------------------------------------------
Musuh dari dunia ini, setan, berada di pinggir jalan kehidupan dengan sebuah kandang yang sangat besar sekali. Pria yang mendatangi ia memperhatikan bahwa itu penuh berjejalan dengan orang-orang dari berbagai tipe, muda, tua, dari beragam ras dan bangsa. "Darimana Anda mendapatkan semua orang ini?" pria itu bertanya.
"Oh, dari berbagai penjuru dunia," jawab setan. "Saya goda mereka minuman, obat-obatan, nafsu, kebohongan, amarah, kebencian, cinta akan uang dan semua perilaku buruk. Saya berpura-pura bahwa saya adalah teman mereka, keluar untuk memberikan waktu yang menyenangkan, lalu saya jerat mereka, ke dalam kandang dimana mereka masuk."
"Lalu apa yang akan Anda lakukan dengan mereka semua sekarang?" tanya sang pria.
Setan pun menyeringai. "Saya akan menyodok mereka, memprovokasi mereka, membuat mereka saling membenci dan menghancurkan satu sama lain; saya akan memegang kendali atas kebencian rasial, menentang hukum dan peraturan yang ada; saya akan membuat orang menjadi bosan, sendiri, tidak merasa puas, bingung, dan kurang istirahat. Itu sangat mudah. Orang akan selalu mendengar apa yang saya tawarkan kepada mereka dan (yang lebih baik lagi) menyalahkan Tuhan akan apa yang menimpa mereka!"
"Lalu apa?" pria itu bertanya.

"Bagi yang tidak menghancurkan diri mereka sendiri, akan saya hancurkan. Tak akan ada yang terlewat dari saya."

Pria itu melangkah maju, "Bisakah saya membeli orang-orang itu darimu?" tanyanya.

Setan menggertak, "Ya, tetapi itu akan membuat Anda harus membayar dengan hidup Anda."
Maka Yesus Kristus, Putra Allah, telah membayar untuk pembebasanmu, kebebasanmu dari jeratan Setan, dengan hidupNya sendiri, di salib Kalvari.

 Pintu telah terbuka, dan siapapun, yang setan telah tipu dan tangkap, dapat terbebaskan.
 

Sumber: inspirationalarchive.com

Kehadiran Allah Selalu Nampak Di Sekitar Kita

Seorang Manusia berbisik, "Tuhan, bicaralah padaku."
Dan burung kutilang pun bernyanyi.
Tapi, manusia itu tidak mendengarkannya.

Maka, Manusia itu berteriak, "Tuhan, bicaralah padaku !"
Dan guntur dan petir pun mengguruh.
Tapi, Manusia itu tidak mendengarkannya.

Manusia itu melihat sekelilingnya dan berkata, "Tuhan, biarkan aku melihat Engkau."
Dan bintang pun bersinar terang.
Tapi, Manusia itu tidak melihatnya.

Dan, Manusia berteriak lagi, "Tuhan, tunjukkan aku keajaiban-Mu !"
Dan seorang bayi pun lahirlah.
Tapi, manusia itu tidak menyadarinya.

Maka, ia berseru lagi dalam keputus-asaannya,
"Jamahlah aku, Tuhan!"
Dan segera, Tuhan pun turun dan menjamahnya.
Tapi, manusia itu malah mengusir kupu-kupu tersebut dan terus berjalan.

Betapa hal ini semua sebenarnya mengingatkan pada kita bahwa Tuhan selalu hadir di sekitar kita dalam bentuk sederhana dan kecil yang sering kita anggap lalu, bahkan dalam era elektronik ini ...untuk itu saya ingin menambahkan satu lagi:

Manusia itu berseru, "Tuhan, aku membutuhkan pertolonganmu!"
Dan datanglah pesan dengan berita-berita baik dan menguatkan.
Namun, ia justru menghapusnya dan terus berkeluh-kesah....

Berita baik itu adalah bahwa Anda masih dicintai orang lain !
Janganlah kita mencampakkan suatu anugerah, hanya karena anugerah itu tidak dikemas dalam bentuk yang diinginkan dan dimengerti oleh kita. Jadilah peka dengan kehadiran Tuhan di sekitar kita.

Kebaikan menuai kebaikan juga

• Jika kita menanam firman, maka kita akan menuai kepercayaan...
• Jika kita menanam kebaikan, maka kita akan menuai persahabatan...
• Jika kita menanam kerendahan hati, maka kita akan menuai penghormatan...
• Jika kita menanam rasa hormat, maka kita akan menuai kemuliaan...
• Jika kita menanam kesungguhan, maka kita akan menuai kesuksesan...
• Jika kita menanam keimanan, maka kita akan menuai ketenangan...
• Jika kita menanam kebohongan, maka kita akan menuai bencana...


Sebab itu.. Maka berhati-hatilah...!!!
Apa yang kita tanam hari ini, pasti di suatu saat nanti kita akan menuainya sendiri...


Tuhan Yesus memberkati anda selalu..

Kata Rohani

Tuhan menyediakan sukacita di balik setiap duka.. ..
Dan jalan keluar untuk setiap pergumulan.. ..
Hancurnya hatimu takkan pernah diabaikan-Nya.. ..

Tetaplah percaya pada janji-janji_Nya ,, Karena DIA adalah Allah yg peduli.. .. † † †

Makan Siang dengan Tuhan

Ada suatu kisah mengenai seorang pemuda kecil yang ingin bertemu dengan Tuhan. Ia tahu bahwa itu memerlukan sebuah perjalanan jauh untuk pergi ke tempat dimana Tuhan tinggal, jadi ia menyiapkan segala bawaannya yakni makanan kecil Twinkies dan sebuah enam pak rootbeer, dan ia memulai perjalanannya.

Ketika ia pergi sejauh kira-kira tiga blok, ia bertemu dengan seorang wanita tua. Ia hanya duduk di taman memandang burung-burung merpati. Pemuda kecil itu duduk di sampingnya dan membuka tas perlengkapannya. Ia ingin untuk meminum rootbeer-nya dan ia memperhatikan bahwa wanita tua itu terlihat kelaparan jadi ia menawarkan wanita tua itu Twinkies-nya. Ia dengan senang hati menerimanya dan tersenyum kepadanya. Senyumnya begitu cantik hingga pemuda kecil itu ingin melihatnya lagi, jadi ia menawarkan wanita tua itu sekaleng rootbeer. Sekali lagi, ia tersenyum kepadanya. Pemuda kecil itu senang sekali! Mereka duduk di situ sepanjang sore hanya makan dan tersenyum, tetapi mereka tak mengucapkan sepatah kata pun.

Lalu gelap pun mulai menyelimuti, pemuda kecil tu menyadari betapa lelahnya ia dan ia harus bangkit untuk pergi tetapi sebelum ia melangkah lebih jauh lagi; ia berputar kembali, berlari kepada sang wanita tua tadi, dan memberikan ia sebuah pelukan. Wanita tua itu memberikan senyum terbaiknya. Ketika pemuda kecil itu membuka pintu rumahnya, tak lama kemudian ibunya terkejut melihat kegembiraan yang teraut di wajah putranya. Ia bertanya kepadanya, “Apa yang kau lakukan pada hari ini hingga membuat kamu begitu gembira?” Ia menjawab, “Saya makan siang dengan Tuhan.” Tetapi sebelum ibunya sudah merespon, ia menambahkan, “Ibu tahu? Ia memiliki senyum tercantik yang pernah saya lihat!”

Di tempat yang lain, sang wanita tua, yang juga tersuntik oleh kegembiraan, kembali ke rumahnya. Putranya terkejut oleh tampak kedamaian di wajah ibunya dan ia bertanya, “Ibu, apa yang Ibu lakukan hari ini hingga membuat Ibu begitu gembira?” Ibunya menjawab, “Saya memakan Twinkies di taman dengan Tuhan.” Tetapi sebelum putranya merespon, ia menambahkan, “Kamu tahu, ia lebih muda dari yang saya perkirakan.”
-------------------------------------------------------------------------
Terlalu sering kita meremehkan kekuatan dari sentuhan, sebuah senyuman, kata-kata yang manis, telinga yang mendengar, sebuah pujian yang tulus, atau perhatian yang kecil, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan menjadi berbalik. Orang-orang datang ke dalam kehidupan kita untuk sebuah alasan, sebuah musim waktu, atau seluruh masa hidup kita. Rangkullah semuanya!

Merubah Fokus

Ini adalah sebuah wawancara yang benar-benar luar biasa dengan Rick Warren, penulis Purpose Driven Life dan pastor dari Gereja Saddleback di California.

Dalam sebuah wawancara dengan Paul Bradshaw, Rick Warren mengatakan: Orang-orang bertanya kepada saya, apa tujuan dari hidup? Dan jawab saya adalah: secara ringkas, hidup adalah persiapan untuk kekekalan. Kita diciptakan untuk hidup selama-lamanya, dan Tuhan menginginkan kita untuk bersama-sama dengan Dia di surga. Suatu hari jantung saya akan berhenti, dan itu akan menjadi akhir dari tubuh saya tapi bukan akhir dari saya.

Saya mungkin hidup 60 sampai 100 tahun di bumi, tapi saya akan menghabiskan trilyunan tahun dalam kekekalan. Ini adalah sekedar pemanasan, persiapan untuk yang sesungguhnya.

Allah menginginkan kita melatih di dunia apa yang akan kita lakukan selamanya dalam kekekalan. Kita diciptakan oleh Allah dan untuk Allah, dan sampai engkau bisa memahami hal itu, hidup tidak akan pernah masuk akal.

Hidup adalah sebuah seri dari masalah-masalah: apakah engkau sedang dalam masalah sekarang, baru saja selesai dari satu masalah, atau akan segera masuk dalam satu masalah.

Alasan untuk ini adalah: Tuhan lebih tertarik kepada karaktermu daripada kesenangan / kenyamanan hidupmu.

Tuhan lebih tertarik untuk membuat hidupmu suci daripada membuat hidupmu senang. Kita bisa cukup senang di dunia, tapi itu bukanlah tujuan darihidup. Tujuannya adalah pertumbuhan karakter, dalam kemiripan kepada Kristus.

Setahun terakhir ini telah menjadi tahun yang paling hebat dalam hidup saya tapi juga tahun yang paling sulit, dengan istri saya, Kay, terkena kanker.

Dulu saya terbiasa berpikir bahwa hidup adalah bukit dan lembah suatu saat kamu melalui masa-masa gelap, kemudian kamu naik ke puncak, bolak-balik seperti itu. Saya tidak percaya itu lagi.

Hidup bukannya dalam bentuk bukit dan lembah, sekarang saya percaya bahwa hidup adalah seperti 2 rel di rel kereta api, dan pada setiap waktu kamu mengalami sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk dalam hidupmu. Tidak penting seberapa baiknya berbagai hal terjadi dalam hidupmu, selalu ada hal-hal yang buruk yang perlu diselesaikan.

Dan tidak peduli seberapa buruknya yang terjadi dalam hidupmu, selalu ada sesuatu yang baik dimana engkau bisa bersyukur kepada Tuhan.

Engkau bisa fokus pada tujuan hidupmu, atau engkau bisa fokus pada masalahmu.

Jika engkau fokus pada masalahmu, engkau akan menjadi terpusat pada dirimu (self-centeredness) , masalahku, urusanku, sakitku.

Tapi satu cara yang paling mudah untuk menyingkirkan rasa sakit itu adalah dengan melepaskan fokusmu pada dirimu sendiri dan mulai memfokuskan diri kepada Allah dan kepada sesama.

Kami dengan cepat menemukan bahwa walaupun didoakan oleh ratusan ribu orang, Tuhan tidak akan menyembuhkan Kay atau meringankan penderitaannya. Keadaan sangat sulit untuk dia, tapi Allah sudah memperkuat karakternya, memberinya pelayanan menolong orang lain, memberinya sebuah kesaksian, menarik dia lebih dekat lagi kepada Allah dan kepada sesama.

Engkau harus belajar untuk berhadapan dengan hal yang baik maupun yangburuk dalam hidup. Sebenarnya, terkadang berurusan dengan yang baik bisa lebih sulit. Sebagai contoh, dalam setahun terakhir ini, secara begitu tiba-tiba, ketika sebuah buku terjual 15 juta buah, hal itu membuat saya langsung sangat kaya.

Itu juga membawa banyak kepopuleran yang belum pernah saya hadapi sebelumnya. Saya pikir Allah tidak memberimu uang ataupun kepopuleran untuk ego dirimu sendiri atau untuk engkau hidup enak-enakan.

Jadi saya mulai bertanya kepada Allah apa yang Ia inginkan untuk saya lakukan dengan uang, kepopuleran, dan pengaruh ini. Dia memberiku 2 pasal yang berbeda yang menolong saya menentukan apa yang harus dilakukan, 2Korintus 9 dan Mazmur 72.

Pertama,meskipun ada begitu banyak uang yang kami terima, kami tidak akan mengubah gaya hidup kami sedikitpun. Kami tidak melakukan pembelian besarapapun.


Kedua, mulai sekitar tengah tahun lalu, saya berhenti mengambil gaji dari gereja.


Ketiga, kami mendirikan yayasan-yayasan untuk mendanai sebuah inisiatif yang kami sebut The Peace Plan: untuk mendirikan gereja, memperlengkapi pemimpin-pemimpin, menolong orang miskin, merawat yang sakit, dan mendidik generasi masa depan.


Keempat, saya menjumlahkan semua yang telah gereja bayarkan kepada saya selama 24 tahun sejak saya memulai gereja, dan saya mengembalikan semuanya. Terasa sangat membebaskan untuk bisa melayani Allah secara cuma-cuma.


Kita harus bertanya pada diri kita: Apakah saya akan hidup untuk kekayaan? Popularitas?

Apakah saya akan diarahkan oleh tekanan? Perasaan bersalah? Kepahitan? Materialisme?

Atau saya akan diarahkan oleh rencana-rencana Allah untuk hidup saya? Ketika saya bangun pagi, saya duduk di sisi tempat tidur saya dan berkata, Tuhan, jika saya tidak menyelesaikan satu halpun pada hari ini, saya ingin mengenal Engkau lebih lagi dan mengasihi Engkau lebih lagi. Tuhan tidak meletakkanmu di bumi hanya untuk mengisi daftar hal-hal yang harus dikerjakan. Dia lebih tertarik kepada siapa saya daripada apa yang saya lakukan. Karena itulah kita disebut human beings, bukan human doings.