Rabu, 14 Agustus 2013

Sebuah ketulusan.

Sepasang suami-isteri beruntung mendapatkan tiket untuk kembali ke rumah orangtuanya di kampung. Ketika naik bus, ternyata telah ada seorang wanita duduk di tempat duduk mereka.

Inilah cerita si isteri :
Suami memintaku duduk dulu di sampingnya, namun tidak meminta wanita ini berdiri. Ketika kuperhatikan, ternyata kaki wanita itu cacat, barulah aku tahu kenapa suamiku memberikan tempat duduknya.

Suamiku terus berdiri dari Jiayi sampai Taipei. Dari awal, dia tidak berusaha memberi tanda kalau itu adalah tempat duduknya.

Setelah turun dari bus, aku berkata pada suamiku :
“Memberikan tempat duduk pada orang yang butuh memang baik, namun pertengahan perjalanan 'kan boleh memintanya berdiri agar gantian kamu yang duduk”

Suamiku menjawab :
“Orang lain sudah tidak nyaman seumur hidup, aku hanya kurang nyaman selama 3 jam saja”

Mendengar perkataan ini, aku sangat terharu karena suamiku sedemikian baik, namun tidak mau orang lain tahu akan kebaikannya, itu membuat diriku merenungkan arti sebuah ketulusan.

Bahwa:
Ternyata segala hal² yg menjengkelkan atau hal² yg menyenangkan hanyalah tergantung bgmn pola pikir kita dalam menerima dan memandang sesuatu.

0 komentar:

Posting Komentar