Karena
badai, sebuah kapal tenggelam di lautan luas. Yang selamat hanyalah dua
laki-laki yang berhasil berenang ke sebuah pulau terpencil. Di sana
mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat, kecuali berdoa. Namun untuk
mengetahui doa siapa yang lebih manjur, mereka memutuskan membagi pulau
tersebut menjadi dua bagian. Kemudian mereka pun berpisah untuk
menempati daerah masing-masing.
Pertama mereka berdoa untuk makanan. Paginya, orang pertama mendapati
sebuah pohon dengan buah-buahnya yang bergelantungan. Sementara orang
yang kedua tidak menemukan apa-apa.
Seminggu berlalu.
Orang pertama merasa kesepian sehingga ia berdoa memohon seorang istri.
Tanpa diduga, keesokan harinya ada kapal karam. Hanya seorang wanita
yang berhasil selamat dan sampai ke bagian pulau yang ditempati orang
pertama. Segera setelah itu, si orang pertama berdoa minta rumah,
pakaian dan lebih banyak lagi makanan. Dan, ajaib! Segalanya terkabul
dengan segera.
Ironisnya,tetap tidak terjadi apa-apa bagi orang kedua.
Akhirnya, orang pertama berdoa meminta sebuah kapal agar ia dan
istrinya bisa meninggalkan pulau tersebut. Lagi, esok harinya ia
menemukan sebuah kapal terdampar di bagian pulau yang ditempatinya.
Buru-buru ia dan istrinya naik ke kapal hendak meninggalkan orang kedua.
Ia merasa bahwa orang kedua tidak layak menerima berkat Allah karena
tidak satu pun doanya dikabulkan Allah.
Ketika si orang pertama hendak meninggalkan pulau, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari surga:
"Mengapa kamu hendak meninggalkan temanmu sendirian di pulau?"
"Berkat ini hanya untukku," jawabnya. "Semua doanya tidak ada yang terkabul. Berarti ia memang tak pantas menerima apa-apa."
"Kamu salah," suara itu menjawab. "Ia telah berdoa untuk satu hal dan
Aku hanya mengabulkan doanya. Jika bukan karena dia, kamu tidak akan
menerima semua berkat ini."
"Katakan," serunya pada suara itu, "Apa yang ia doakan sehingga aku harus mempedulikannya."
"Ia memohon kepada-Ku agar semua doamu dikabulkan."
Rabu, 06 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar